Thursday, May 5, 2011

MY FEELINGS BEFORE AND AFTER TAKE SUBJECT PUBLIC SPEAKING

What my feelings before taking the subject public speaking? My feelings at that time was afraid because I was not so to speak fluent in English. I thought at that time only to drop just because of fear of public speaking subjects only. But when I think back it really does not act professional. so I proceed immediately to take this subject and try to bring myself.
While, I feel after taking the subject of public speaking is really fun and I feel confident to speak in public. This is thanks to the guidance of Miss khairunisya wildu. in addition, many of my art to take these subjects as how to speak correctly, the correct style and so forth. I hope to take this subject will help me in the job later. God willing.

Tuesday, February 1, 2011

MenCAri SaHaBat





 ADAKAH INI SAHABATKU..???


 Adakah anda mempunyai sahabat? Ramaikah di luar sana yang anda gelarkan mereka ‘sahabat’ bagi anda? Atau ianya hanya sekadar sebutan yang keluar dari mulut anda semata-mata tanpa anda mengetahui siapakah sahabat anda sebenar? Sahabat yang baik pasti akan ada untuk kita di saat tangis serta duka. Sahabat yang baik pasti akan selalu meminjamkan telinganya kepada kita apabila kita memerlukan tempat untuk meluahkan ketidakpuasan hati atau sebaliknya. Sahabat yang baik tidak akan hadir di waktu kita senang sahaja. Sahabat yang baik akan berkongsi kepayahan serta tawa riang kehidupan bersama-sama. Adakah anda mempunyai sahabat? Sahabat aku silih berganti. Sudah menjadi adat manusia bahawa setiap pertemuan itu pasti akan ada perpisahan. Setiap detik yang aku alami bersama mereka tidak akan aku lupakan. Segala saat-saat indah serta duka yang aku tempuhi bersama mereka dari kecil hingga dewasa tidak akan aku biarkan ianya terbang melayang dari fikiran aku. Sahabat yang silih berganti inilah yang telah mengajar aku erti kehidupan sebenar. Mereka mengingatkan aku kembali bahawa hidup ini bukan mudah apabila kita berseorangan. ‘Bersatu kita teguh, bercerai kita roboh’. 



 



 Kalau Inilah Sahabatku Dunia Akhirat Alhamdulillah Ya Allah...

Aku bersyukur kepada tuhan, setiap suka duka yang aku tempuhi dalam ranjau kehidupan selama ini, tidak pernah ada manusia yang aku namakan ‘sahabat’ hilang atau terkikis dari kamus hidup aku ini. Mereka sentiasa ada apabila aku memerlukan mereka, merekalah sahabat sejati. Walaupun ianya belum pasti kekal buat selama-lamanya, aku tetap bertuah kerana kantung menyimpan sahabat aku tidak pernah bocor untuk membiarkan sahabat-sahabat aku mengalir keluar. Setiap yang pergi akan ada pengantinya. Walaupun ianya bukan satu kepastian, tetapi bagi aku, ianya sudah lebih dari mencukupi untuk kita bersama-sama menempuhi  kehidupan yang akan datang. Mereka bukan dikurniakan untuk kita sekadar sampingan sahaja. Mereka umpama berlian yang berada di tengah-tengah berjuta serpihan kaca. Ini tidak bererti sahabat yang lama aku akan lupakan, sahabat lama akan terus hidup, subur serta mekar dalam ingatan aku sepanjang zaman. Sahabat bagi aku amatlah bermakna dan ya, aku mempunyai sahabat. Adakah anda mempunyai sahabat? wallahualam

saHaBaT sEJati

 kenagan ku bersama pemimpin2 yg bakal mendaulatkan Islam...

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering mendatangkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati boleh mengatasi cobaan itu bahkan bangun bersama karananya...

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi memerlukan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya..

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian..

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat memerlukan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita memerlukan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang diperlukan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah bila terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda ???
Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai ??
Siapa yang ingin bersama anda
saat anda tak bisa memberikan apa-apa ??




 inilah antara sahabatku dunia akhirat.....



MEREKALAH SAHABAT ANDA

Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.

** Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita **

Saturday, January 29, 2011

JaNgan DeKAti Zina

AWAS! JANGAN DEKATI ZINA!

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’: 32)
Penjelasan makna ayat
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا
Dan janganlah kalian mendekati zina.
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini: “Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam rangka melarang hamba-hamba-Nya dari perbuatan zina dan larangan mendekatinya, yaitu larangan mendekati sebab-sebab dan pendorong-pendorongnya.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)
Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullah menjelaskan tentang ayat ini di dalam tafsirnya, “Larangan mendekati zina lebih mengena ketimbang larangan melakukan perbuatan zina, karena larangan mendekati zina mencakup larangan terhadap semua perkara yang dapat mengantarkan kepada perbuatan tersebut. Barangsiapa yang mendekati daerah larangan, ia dikhawatirkan akan terjerumus kepadanya, terlebih lagi dalam masalah zina yang kebanyakan hawa nafsu sangat kuat dorongannya untuk melakukan zina.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.457)
Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji.
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Maksudnya adalah dosa yang sangat besar.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)
Asy-Syaikh As-Sa’di berkata, “Allah subhanahu wata’ala menyifati perbuatan ini dan mencelanya karena ia (كَانَ فَاحِشَةً) adalah perbuatan keji.
Maksudnya adalah dosa yang sangat keji ditinjau dari kacamata syariat, akal sehat, dan fitrah manusia yang masih suci. Hal ini dikarenakan (perbuatan zina) mengandung unsur melampaui batas terhadap hak Allah dan melampaui batas terhadap kehormatan wanita, keluarganya dan suaminya. Dan juga pada perbuatan zina mengandung kerusakan moral, tidak jelasnya nasab (keturunan), dan kerusakan-kerusakan yang lainnya yang ditimbulkan oleh perbuatan tersebut.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.457)
وَسَاءَ سَبِيلًا
dan (perbuatan zina itu adalah) suatu jalan yang buruk.
Al-Imam Ath-Thabari rahimahullah mengatakan, “Dan zina merupakan sejelek-jelek jalan, karena ia adalah jalannya orang-orang yang suka bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala, dan melanggar perintah-Nya. Maka jadilah ia sejelek-jelek jalan yang menyeret pelakunya kedalam neraka Jahannam.” (Tafsir Ath-Thabari, 17/438)
Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullah menafsirkan lafazh ayat (yang artinya) “suatu jalan yang buruk” dengan perkataannya, “Yaitu jalannya orang-orang yang berani menempuh dosa besar ini.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 457)
Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menyatakan bahwa Allah subhanahu wata’ala mengabarkan tentang akibat perbuatan tersebut. Bahwasannya perbuatan tersebut adalah sejelek-jelek jalan. Karena yang demikian itu dapat mengantarkan kepada kebinasaan, kehinaan, dan kerendahan di dunia serta mengantarkan kepada adzab dan kehinaan di akhirat. (Lihat Al-Jawab Al- Kafi, hal. 206)
Hal-hal yang mengantarkan kepada perbuatan zina
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Islam menutup rapat-rapat semua celah yang dapat mengantarkan seorang hamba kepada kejelekan dan kebinasaan. Atas dasar ini, disaat Allah subhanahu wata’ala melarang perbuatan zina, maka Allah subhanahu wata’ala melarang semua perantara yang mengantarkan kepada perbuatan tersebut. Disebutkan dalam kaedah fiqih:
وَسَائِلُ اْلأُمُورِ كَالْمَقَاصِدِ
Perantara-perantara seperti hukum yang dituju.
Zina adalah perbuatan haram, maka semua perantara/wasilah yang dapat mengantarkan kepada zina juga haram hukumnya. Diantara perkara yang dapat mengatarkan seseorang kepada zina adalah:

1.   Memandang wanita yang tidak halal baginya
Penglihatan adalah nikmat Allah subhanahu wata’ala yang sejatinya disyukuri hamba-hambanya. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (An-Nahl: 78). Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukurinya. Justru digunakan untuk bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala. Untuk melihat wanita-wanita yang tidak halal baginya. Terlebih di era globalisasi ini dengan segenap kecanggihan teknologi dan informasi, baik dari media cetak maupun elektronik, seperti internet, televisi, handphone, majalah, koran, dan lain sebagainya, yang notabene-nya menyajikan gambar wanita-wanita yang terbuka auratnya. Dengan mudahnya seseorang menikmati gambar-gambar tersebut. Sungguh tak sepantasnya seorang hamba yang beriman kepada Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan hal itu.
Pandangan adalah sebab menuju perbuatan zina. Atas dasar ini, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan kepada para hamba-Nya yang beriman untuk menundukkan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): Katakanlah (wahai nabi), kepada laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka.” (An-Nur: 30-31)
Allah subhanahu wata’ala memerintahkan orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan untuk menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya. Termasuk menjaga kemaluan adalah menjaganya dari: zina, homosex, lesbian, dan agar tidak tersingkap serta terlihat manusia. (Lihat Adhwa’ Al-Bayan, Al-Imam Asy-Syinqithi 6/126)
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Ini adalah perintah Allah subhanahu wata’ala kepada hamba-hamba-Nya yang beriman agar mereka menundukkan pandangan-pandangan mereka dari apa yang diharamkan. Maka janganlah mereka memandang kecuali kepada apa yang diperbolehkan untuk dipandangnya. Dan agar mereka menjaga pandangannnya dari perkara yang diharamkan. Jika kebetulan pandangannya memandang perkara yang diharamkan tanpa disengaja, maka hendaklah ia segera memalingkan pandangannya. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dalam Shahihnya dari shahabat Jarir bin Abdullah Al-Bajali radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Aku bertanya kepada baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang pandangan secara tiba-tiba, maka beliau memerintahkanku untuk memalingkan pandanganku.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/399)
Manakala perbuatan zina bermula dari pandangan, Allah subhanahu wata’ala menjadikan perintah menahan pandangan lebih dikedepankan ketimbang menjaga kemaluan. Karena semua kejadian bersumber dari pandangan. Sebagaimana api yang besar bermula dari api yang kecil. Bermula dari pandangan, lalu terbetik di dalam hati, kemudian melangkah, akhirnya terjadilah perbuatan zina. (Lihat Al-Jawab Al- Kafi, hal. 207)

2.    Menyentuh wanita yang bukan mahramnya
Menyentuh wanita yang bukan mahram adalah perkara yang di anggap biasa dan lumrah ditengah masarakat kita. Disadari atau tidak, perbuatan tersebut merupakan pintu setan untuk menjerumuskan anak Adam kepada perbuatan fahisyah (keji), seperti zina. Oleh karena itu, Islam melarang yang demikian itu, bahkan mengancamnya dengan ancaman yang keras. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لأَنْ يَطْعَنَ فيِ رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ
“Seorang ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi adalah lebih baik ketimbang menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani, no. 16880, 16881)
Dalam hadits ini terdapat ancaman yang keras bagi orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya. Hadits tersebut juga sebagai dalil tentang haramnya berjabat tangan dengan wanita (yang tidak halal baginya). Dan sungguh kebanyakan kaum muslimin di zaman ini terjerumus dalam masalah ini. (Lihat Ash-Shahihah, no. 1/395)
Dalam hadits lain dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنْ الزِّنَا مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَاْلأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Ditetapkan atas anak cucu Adam bagiannya dari zina akan diperoleh hal itu tidak mustahil. Kedua mata zinanya adalah memandang (yang haram). Kedua telinga zinanya adalah mendengarkan (yang haram). Lisan zinanya adalah berbicara (yang haram). Tangan zinanya adalah memegang (yang haram). Kaki zinanya adalah melangkah (kepada yang diharamkan). Sementara hati berkeinginan dan berangan-angan, sedang kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Muslim no. 2657)

3.    Berkhalwat (berduaan) di tempat sepi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memperingatkan dalam haditsnya yang agung:
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ
“Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)
Betapa banyak orang yang mengabaikan bimbingan yang mulia ini, akhirnya terjadilah apa yang terjadi. Kita berlindung kepada-Nya dari perbuatan tersebut.
Ber-khalwat (berduaan) dengan wanita yang bukan mahramnya adalah haram. Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahramnya kecuali ketiganya adalah setan. Apa dugaan anda jika yang ketiganya adalah setan? Dugaan kita keduanya akan dihadapkan kepada fitnah. Termasuk berkhalwat (yang dilarang) adalah berkhalwat dengan sopir. Yakni jika seseorang mempunyai sopir pribadi, sementara dia mempunyai istri atau anak perempuan, tidak boleh baginya membiarkan istri atau anak perempuannya pergi berduaan bersama si sopir, kecuali jika disertai mahramnya. (Lihat Syarah Riyadhus Shalihin Asy-Syaikh Al-’Utsaimin, 6/369)

4. Berpacaran
Berpacaran adalah suatu hal yang lumrah di kalangan muda-mudi sekarang. Padahal, perbuatan tersebut merupakan suatu perangkap setan untuk menjerumuskan anak cucu Adam ke dalam perbuatan zina.
Dalam perbuatan berpacaran itu sendiri sudah mengandung sekian banyak kemaksiatan, seperti memandang, menyentuh, dan berduaan dengan wanita yang bukan mahramnya, yang notabene merupakan zina mata, lisan, hati, pendengaran, tangan, dan kaki.
Itulah diantara hal-hal yang dapat mengantarkan anak cucu Adam kepada perbuatan zina. Barangsiapa menjaganya, selamatlah agamanya, insya Allah. Sebaliknya, barangsiapa lalai dan menuruti hawa nafsunya, kebinasaanlah baginya. Kita berlindung kepada Allah  dari kejelekan diri-diri kita. Amin.

Kerusakan yang disebabkan perbuatan zina
Kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan zina adalah termasuk kerusakan yang sangat berat. Diantaranya adalah merusak tatanan masyarakat, baik dalam hal nasab (keturunan) maupun penjagaan kehormatan, dan menyebabkan permusuhan diantara sesama manusia.
Al Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Aku tidak mengetahui dosa besar apa lagi yang lebih besar setelah membunuh jiwa selain dari pada dosa zina.” Kemudian beliau v menyebutkan ayat ke-68 sampai ayat ke-70 dari surat Al Furqan. (Lihat Al-Jawab Al-Kafi, hal 207)

Nasehat untuk kaum muslimin
Para pembaca yang kami muliakan, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati seorang hamba, itu semua akan dimintai pertanggungjawaban di hari kiamat kelak. Yang pada hari itu anggota badan seorang hamba; tangan, kaki, dan kulit akan menjadi saksi atas apa yang telah mereka perbuat. Manusia adalah tempat kesalahan dan dosa. Semua anak cucu Adam pernah berbuat kesalahan. Sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang paling cepat bertaubat.
Tolak ukur kebaikan seorang hamba bukanlah terletak pada pernah atau tidaknya dia berbuat kemaksiatan. Akan tetapi yang menjadi tolak ukur adalah orang yang segera bertaubat manakala berbuat kemaksiatan, serta tidak terus menerus berada dalam kubangan kemaksiatan.
Segeralah bertaubat, wahai hamba-hamba Allah, sebelum ajal menjemputmu! Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera. Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, barulah ia mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (An-Nisaa’: 17-18)
Wallahu a’lam bishshowab.

CoUple Itu HarAM


BERCOUPLE BUKAN BUDAYA UMAT ISLAM YANG BERIMAN
BERCOUPLE, setiap kali kita mendengarnya
akan
terlintas di benak kita sepasang insan yang
sedang mabuk cinta dan dilanda
asmara
. Saling
mengungkapkan rasa sayang serta rindu, yang
kemudiannya memasuki sebuah biduk
pernikahan.
Lalu kenapa harus dipermasalahkan? Bukankah
cinta itu fitrah setiap anak adam?


 Bukankah setiap
orang memerlukan masa penyesuaian sebelum
pernikahan?
CINTA, Fitrah Setiap Manusia,
MANUSIA diciptakan oleh ALLAH SWT dengan
membawa fitrah (insting) untuk mencintai
lawan
jenisnya. Sebagaimana firman-NYA; Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diingini, iaitu
wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang
ternak dan
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia,
dan di sisi ALLAH lah tempat kembali
yang baik
(Syurga). (Ali Imran: 14).
Berkata Imam Qurthubi: ALLAH SWT memulai
dengan wanita kerana kebanyakan manusia
menginginkannya, juga kerana mereka
merupakan
jerat-jerat syaitan yang menjadi fitnah
bagi kaum
lelaki, sebagaimana sabda Rasulullah
SAW; Tiadalah aku tinggalkan setelahku
selain
fitnah yang lebih berbahaya bagi lelaki
daripada
wanita. (Hadis Riwayat Bukhari, Muslim,
Tirmidzi,
Ibnu Majah)
Oleh kerana cinta merupakan fitrah
manusia, maka
ALLAH SWT menjadikan wanita sebagai
perhiasan
dunia dan nikmat yang dijanjikan bagi
orang-orang
beriman di syurga dengan bidadarinya.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash r.a. berkata;
Rasulullah SAW bersabda; Dunia ini adalah
perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah
wanita yang solehah. (Hadis Riwayat Muslim,
NasaI, Ibnu Majah, Ahmad, Baihaqi)
ALLAH berfirman; Di dalam syurga-syurga
itu ada
bidadari-bidadari yang baik-baik lagi
cantik-cantik.
(ar-Rahman: 70)
Namun, Islam tidak membiarkan fitnah itu
mengembara tanpa batasannya. Islam telah
mengatur dengan tegas bagaimana menyalurkan
cinta, juga bagaimana batasan pergaulan
antara
dua insan berlawanan jenis sebelum
nikah, agar
semuanya tetap berada pada landasan
etika dan
norma yang sesuai dengan syariat.
ETIKA PERGAULAN DAN BATAS PERGAULAN DI
ANTARA LELAKI DAN WANITA MENURUT ISLAM.
1.Menundukkan pandangan:
ALLAH memerintahkan kaum lelaki untuk
menundukkan pandangannya, sebagaimana
firman-
NYA; Katakanlah kepada laki-laki yang
beriman: Hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihara kemaluannya.
(an-
Nuur: 30)
Sebagaimana hal ini juga diperintahkan
kepada
kaum wanita beriman, ALLAH berfirman; Dan
katakanlah kepada wanita yang
beriman: Hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihara kemaluannya.
(an-
Nuur: 31)
2.Menutup Aurat;
ALLAH berfirman dan jangan lah mereka
mennampakkan perhiasannya, kecuali yang
biasa
nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka
melabuhkan kain tudung ke dadanya.
(an-Nuur: 31)
Juga Firman-NYA; Hai nabi, katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-
isteri orang mukmin: Hendaklah mereka
melabuhkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
dikenali, kerana itu mereka tidak
diganggu. Dan
ALLAH adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (an-Nuur: 59).
Perintah menutup aurat juga berlaku bagi
semua
jenis. Dari Abu Daud Said al-Khudri r.a.
berkata:
Rasulullah SAW bersabda: Janganlah seseorang
lelaki memandang aurat lelaki, begitu
juga dengan
wanita jangan melihat aurat wanita.
3.Adanya pembatas antara lelaki
dengan wanita;
Kalau ada sebuah keperluan terhadap kaum
yang
berbeza jenis, harus disampaikan dari
balik tabir
pembatas.
Sebagaimana firman-NYA; Dan apabila kalian
meminta sesuatu kepada mereka (para wanita)
maka mintalah dari balik hijab.
(al-Ahzaab: 53)
4.Tidak berdua-duaan Di Antara Lelaki
Dan Perempuan;
Dari Ibnu Abbas r.a. berkata: Saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda: Janganlah seorang
lelaki berdua-duaan (khalwat) dengan wanita
kecuali bersama mahramnya. (Hadis Riwayat
Bukhari & Muslim)
Dari Jabir bin Samurah berkata;
Rasulullah SAW
bersabda: Janganlah salah seorang dari
kalian
berdua-duan dengan seorang wanita, kerana
syaitan akan menjadi ketiganya. (Hadis
Riwayat
Ahmad & Tirmidzi dengan sanad yang sahih)
5.Tidak Melunakkan Ucapan
(Percakapan):
Seorang wanita dilarang melunakkan ucapannya
ketika berbicara selain kepada suaminya.
Firman
ALLAH SWT; Hai isteri-isteri Nabi, kamu
sekalian
tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam
berbicara (berkata-kata yang menggoda)
sehingga
berkeinginan orang yang ada penyakit di
dalam
hatinya tetapi ucapkanlah
perkataan-perkataan
yang baik. (al-Ahzaab: 32)
Berkata Imam Ibnu Kathir; Ini adalah
beberapa
etika yang diperintahkan oleh ALLAH
kepada para
isteri Rasulullah SAW serta kepada para
wanita
mukminah lainnya, iaitu hendaklah dia kalau
berbicara dengan orang lain tanpa suara
merdu,
dalam pengertian janganlah seorang wanita
berbicara dengan orang lain sebagaimana dia
berbicara dengan suaminya. (Tafsir Ibnu
Kathir
3/350)
6.Tidak Menyentuh Kaum Berlawanan
Jenis;
Dari Maqil bin Yasar r.a. berkata;
Seandainya
kepala seseorang ditusuk dengan jarum
besi itu
masih lebih baik daripada menyentuh kaum
wanita
yang tidak halal baginnya. (Hadis Hasan
Riwayat
Thabrani dalam Mujam Kabir)
Berkata Syaikh al-Abani Rahimahullah; Dalam
hadis ini terdapat ancaman keras
terhadap orang-
orang yang menyentuh wanita yang tidak halal
baginya. (Ash-Shohihah 1/44 8) Rasulullah SAW
tidak pernah menyentuh wanita meskipun dalam
saat-saat penting seperti membaiat dan lain-
lainnya. Dari Aishah berkata; Demi ALLAH,
tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh
tangan
wanita sama sekali meskipun saat membaiat.
(Hadis Riwayat Bukhari)
Inilah sebahagian etika pergaulan lelaki
dan wanita
selain mahram, yang mana apabila seseorang
melanggar semuanya atau sebahagiannya saja
akan menjadi dosa zina baginya, sebagaimana
sabda Rasulullah SAW; Dari Abu Hurairah
r.a. dari
Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya
ALLAH menetapkan untuk anak adam bahagiannya
dari zina, yang pasti akan mengenainya.
Zina mata
dengan memandang, zina lisan dengan
berbicara,
sedangkan jiwa berkeinginan serta berangan-
angan, lalu farji yang akan membenarkan atau
mendustakan semuanya. (Hadis Riwayat
Bukhari,
Muslim & Abu Daud)
Padahal ALLAH SWT telah melarang perbuatan
zina dan segala sesuatu yang boleh mendekati
kepada perbuatan zina. Sebagaimana Firman-
NYA; Dan janganlah kamu mendekati zina,
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan jalan yang buruk.
(al-Isra: 32)
Hukum Bercouple
SETELAH memerhatikan ayat dan hadis
tadi, maka
tidak diragukan lagi bahawa bercouple
itu haram,
kerana beberapa sebab berikut:
1.Orang yang bercouple tidak mungkin
menundukkan pandangannya terhadap
kekasihnya.
2.Orang yang bercouple tidak akan
boleh menjaga hijab.
3.Orang yang bercouple biasanya
sering berdua-duaan dengan pasangan
kekasihnya, baik di dalam rumah atau di
luar rumah.
4.Wanita akan bersikap manja dan
mendayukan suaranya saat bersama kekasihnya.
5.Bercouple identik dengan saling
menyentuh antara lelaki dan wanita,
meskipun itu
hanya berjabat tangan.
6.Orang yang bercouple, boleh
dipastikan selalu membayangkan orang yang
dicintainya.
Dalam kamus bercouple, hal-hal tersebut
adalah
lumrah dilakukan, padahal satu hal saja
cukup
untuk mengharamkannya, lalu apatah lagi
kesemuanya atau yang lain-lainnya lagi?
Fatwa Ulama
Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin
ditanya
tentang hubungan cinta sebelum nikah.
Jawab beliau; Jika hubungan itu sebelum
nikah,
baik sudah lamaran atau belum, maka hukumnya
adalah haram, kerana tidak boleh
seseorang untuk
bersenang-senang dengan wanita asing (bukan
mahramnya) baik melalui ucapan, memandang,
atau berdua-duaan. Sebagaimana
Rasulullah SAW
bersanda: Janganlah seorang lelaki
bedua-duaan
dengan seorang wanita kecuali ada bersama-
sama mahramnya, dan janganlah seseorang
wanita berpergian kecuali bersama mahramnya.
Syaikh Abdullah bin abdur Rahman al-Jibrin
ditanya; Jika ada seseorang lelaki yang
berkoresponden dengan seorang wanita yang
bukan mahramnya, yang pada akhirnya mereka
saling mencintai, apakah perbuatan itu
haram?
Jawab beliau; Perbuatan itu tidak
diperbolehkan,
kerana boleh menimbulkan syahwat di antara
keduanya, serta mendorongnya untuk
bertemu dan
berhubungan, yang mana koresponden semacam
itu banyak menimbulkan fitnah dan menanamkan
dalam hati seseorang untuk mencintai
penzinaan
yang akan menjerumuskan seseorang pada
perbuatan yang keji, maka dinasihati
kepada setiap
orang yang menginginkan kebaikan bagi
dirinya
untuk menghindari surat-suratan, pembicaraan
melalui telefon, serta perbuatan
semacamnya demi
menjaga agama dan kehormatan dirinya.
Syaikh Jibrin juga ditanya; Apa hukumnya
kalau
ada seorang pemuda yang belum menikah
menelefon gadis yang juga belum menikah?
Jawab beliau; Tidak boleh berbicara dengan
wanita asing (bukan mahram) dengan
pembicaraan yang boleh menimbulkan syahwat,
seperti rayuan, atau mendayukan suara (baik
melalui telefon atau lainnya).
Sebagaimana firman
ALLAH SWT; Dan janganlah kalian melembutkan
suara, sehingga berkeinginan orang-orang
yang
berpenyakit di dalam hatinya.
(al-Ahzaab: 32).
Adapun kalau pembicaraan itu untuk sebuah
keperluan, maka hal itu tidak mengapa
apabila
selamat daripada fitnah, akan tetapi
hanya sekadar
keperluan.
Syubhat Dan Jawapan Yang Sebenarnya
Keharaman bercouple lebih jelas dari
matahari di
siang hari. Namun begitu masih ada yang
berusaha menolaknya walaupun dengan
dalil yang
sangat rapuh, antaranya:
Tidak Boleh dikatakan semua cara
bercouple itu
haram, kerana mungkin ada orang yang
bercouple
mengikut landasan Islam, tanpa melanggar
syariat
Jawabnya: Istilah bercouple berlandaskan
Islam
itu Cuma ada dalam khayalan, dan tidak
pernah
ada wujudnya. Anggap sajalah mereka boleh
menghindari khalwat, menyentuh serta menutup
aurat. Tetapi tetap tidak akan boleh
menghindari
dari saling memandang, atau saling
membayangkan kekasihnya dari masa ke semasa.
Yang mana hal itu jelas haram
berdasarkan dalil
yang kukuh.
Biasanya sebelum memasuki alam perkahwinan,
perlu untuk mengenal terlebih dahulu calon
pasangan hidupnya, fizikal, karaktor,
yang mana
hal itu tidak akan boleh dilakukan tanpa
bercouple,
kerana bagaimanapun juga kegagalan sebelum
menikah akan jauh lebih ringan daripada
kalau
terjadi setelah menikah.
Jawabnya: Memang, mengenal fizikal dan
karaktor
calon isteri mahupun suami merupakan
satu hal
yang diperlukan sebelum memasuki alam
pernikahan, agar tidak ada penyesalan di
kemudian
hari. Namun, tujuan ini tidak boleh
digunakan untuk
menghalalkan sesuatu yang telah sedia
haramnya.
Ditambah lagi, bahawa orang yang sedang
jatuh
cinta akan berusaha bertanyakan segala
yang baik
dengan menutupi kekurangannya di hadapan
kekasihnya. Juga orang yang sedang jatuh
cinta
akan menjadi buta dan tuli terhadap
perbuatan
kekasihnya, sehingga akan melihat semua yang
dilakukannya adalah kebaikan tanpa cacat.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu
Darda; Cintamu pada sesuatu membuatmu buta
dan tuli.
Fenomena Couple
Dalam situasi terkini, fenomena
pergaulan bebas
dan pengabaian terhadap nilai-nilai
murni Islam
berlaku pada tahap yang amat membimbangkan.
Kebanyakan umat Islam kini tidak lagi
menitik
beratkan nilai-nilai dan adab-adab sopan
yang
dianjurkan oleh Islam melalui al-Quran
dan sunnah
rasul-NYA. Mereka bukan setakat
mengabaikannya dan menganggap perkara itu
tidak penting, bahkan mereka
menganggapkannya
sebagai satu perkara yang menyusahkan
aktiviti
mereka yang menurutkan nafsu dan perasaan
semata-mata itu. Nauzubillah
Marilah kita sama-sama menjauhi perkara yang
seumpama itu dan mejauhi hal-hal yang telah
dilarang (haram). Tegakkanlah yang benar dan
katakanlah salah kepada yang batil.
Janganlah
berhujah untuk membenarkan perkara yang
telah
terang haramnya di sisi ALLAH.

ntahh ler...

salam..
ana x tau lah sejak akhir2 ni ana rase cam dh wat slah besar kat sume org...mcm mner ek kite nk jd sseorg yg disukai rmai n jauh skali drpd prangai yg org x suke...ana tau, ana ni manusia biasa..tp ana juga mmpunyai perasaan spt diorg...nape diorg bleh wat mcm2 kat ana..ana bleh trime ttp ble ana wat smthing kat diorg, diorg plop x leh nk trime...siap tarik muke g..ana dh pnat jd baik tau...x siapa pon mnghargai nya...ase mls dh nk pkir...

Sunday, October 17, 2010

hadis riwayat ibn.abbas

meninggalkn solat bkn dr golongan ISLAM. ALLAH x kn terima tauhid, iman, sedekah. pusa dan syahadatnya...
sahabat brtanya lg..apa seksaan ktika ajal? Jawab Baginda..rohnya akan dcabut dgn ksar..tanya sahabat apakah seksaan ketika di alam kubur..Jawab Baginda...kuburnya sempit, dgelap dan malaikat akan menyeksnya sehingga hari kiamat.....

Tuesday, September 28, 2010

SALAM TA'ARUF WARGA BLOG....

KEHIDUPAN ITU KOSONG, KITA YG MGHIASINYA..
DLM KITA MGATURKHIDUPAN, KDG2 TDK MNEPATI KRN ALLAH LBIH BRHAK KE ATAS ITU....
TP ITU ADLH PILIHAN KITA...
KDG2 KITA MRASAKAN DH PILIH YG TRBAIK ...
MGKIN ADE HKMAH...WLAUPON IMAN KCILKU MMBRI JWPAN 'SABAR' TP HAMBA INI TRAMATLAH LEMAH....